Penyakit Jantung Koroner
adalah kondisi dimana pembuluh darah jantung tersumbat oleh tumpukan lemak.Jika lemak semakin menumpuk, maka arteri akan semakin menyempit, dan membuat aliran darah ke jantung menjadi berkurang.
Berkurangnya aliran darah ke jantung akan mengakibatkan gejala penyakit jantung koroner , seperti sesak napas. Jika kondisi tersebut tidak segera ditanggapi,maka arteri akan terus tersumbat hingga penuh, dan akan mengakibatkan serangan jantung.
Adalah pembuluh darah yang menyalurkan darah yang kaya akan oksigen ke jantung. Arteri coroner memiliki dua macam, yaitu:
Arteri koroner kiri utama
Arteri ini memiliki fungsi yaitu untuk mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. Arteri koroner kiri utama terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Left anterior descending
Berfungsi untuk mengalirkan darah ke bagian depan dan kiri jantung.
- Circumflex
berfungsi menyalurkan darah ke bagian belakang dan sisi luar jantung.
Arteri koroner kanan
Arteri ini menyalurkan darah ke serambi kanan dan bilik kanan. Selain itu arteri koroner kanan juga akan menyalurkan darah ke nodus sinoatrial dan nodus atrioventrikular, yang mengatur ritme jantung.
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
disebabkan adanya kerusakan pada pembuluh darah jantung. Kerusakan tersebut dikarenakan penumpukan ateroma pada dinding arteri. Ateroma terdiri dari zat sisa hasil metabolisme tubuh dan kolestrol.
Ateroma yang terus menerus menumpuk, akan menyebabkan dinding arteri menebal lalu akan menyempit. Akibatnya, jantung tidak mendapatkan asupan darah dan oksigen yang cukup. Kondisi ini disebut aterosklerosis.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko aterosklerosis, yaitu:
- Rokok
Rokok adalah faktor utama penyakit jantung koroner. Kandungan nikotin dan karbon monoksida dalam asap rokok dapat menghambat kinerja jantung, dengan memacu jantung bekerja lebih cepat.
- Diabetes
Diabetes dapat mengakibatkan dinding pembuluh darah menebal dan menghambat aliran darah.
- Trombosis
Trombosis adalah bekuan darah yang dapat terbentuk dari pembuluh darah vena atau arteri.
- Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi membuat jantung harus bekerja lebih keras.
- Kadar kolesterol tinggi
Kolesterol merupakan lemak yang diperoleh dari hati, dan sangat penting bagi proses pembentukan sel sehat.
- Berat badan berlebih
Seseorang dengan berat badan berlebih beresiko terserang penyakit jantung koroner.
- Kurang beraktivitas
Aktivitas fisik seperti olahraga dapat mengurangi resiko penyakit jantung.
- Pola makan tidak sehat
Resiko penyakit jantung koroner bisa meningkat akibat pola makan yang tidak sehat.
- Riwayat kesehatan keluarga
Risiko penyakit Jantung koroner meningkat pada seseorang yang memiliki Riwayat Kesehatan keluarga dengan penyakit jantung.
- Jenis kelamin
Pada umumnya, penyakit jantung koroner lebih banyak menyerang pria dibanding wanita.
- Usia
semakin tua usia seseorang, semakin tinggi resikonya terserang penyakit jantung koroner.
- Sindrom metabolik
merupakan penyakit yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung koroner.
- Alkohol
mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa merusak otot jantung, dan memperkeruh kondisi seseorang dengan faktor resiko penyakit jantung koroner, seperti hipertensi dan obesitas.
Komentar
Posting Komentar